BERAPA SEBENARNYA JUMLAH MANUSIA DI DUNIA?
Salam Pengetahuan Bagi Kita Semua!
Anda mungkin menganggap jumlah manusia
atau populasi global sangat besar, tumbuh secara eksponensial sehingga
mengancam masa depan.
Populasi global adalah perkiraan jumlah
total orang yang hidup di Bumi, bukan jumlah total setiap bayi yang lahir
dikurangi setiap orang yang meninggal dunia pada saat tertentu.
Per Juli 2020, menurut laporan
diterbitkan dalam jurnal The Lancet, ada sekitar 7,8 miliar orang di seluruh
dunia.
Karena tidak mungkin melacak jumlah
kelahiran dan kematian secara real-time di seluruh dunia, ahli demografi atau
ahli statistik menghitung populasi dunia dengan menjumlahkan perkiraan populasi
regional.
Mereka sampai kepada perkiraan regional
dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk tingkat kesuburan atau jumlah
rata-rata anak yang dimiliki seorang wanita seumur hidupnya, dan tingkat
kematian atau harapan hidup seseorang dengan mempertimbangkan kondisi sosial
dan ekonomi di wilayah.
Populasi dunia telah berkembang pesat
dalam dua abad terakhir, sebagian besar didorong oleh peningkatan jumlah orang
yang bertahan hingga usia reproduksi seiring peningkatan kualitas hidup dan
perawatan kesehatan di hampir setiap negara.
Namun, sejak mencapai puncak pada
1970-an, laju pertumbuhan populasi global telah melambat, menurut laporan 1993
yang diterbitkan dalam jurnal Population Today.
Pada 1800, menurut Our World in Data
sebagai sumber terbuka asal Inggris dan Wales, populasi dunia mencapai 1 miliar
lebih sedikit daripada 200 tahun lalu.
Laju pertumbuhan dipercepat pada
tahun-tahun berikutnya.
Miliaran selanjutnya datang sedikit
lebih dari satu abad kemudian pada 1927.
Populasi global mencapai 3 miliar pada
1959, 4 miliar pada 1975, 5 miliar pada 1987 dan 6 miliar pada 1999, menurut
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Ada sekitar 7 miliar orang di dunia pada
31 Oktober 2011 dan jumlah itu diproyeksi akan mencapai 8 miliar pada 2023, 9
miliar pada 2037, dan 10 miliar pada 2057.
PBB memproyeksi bahwa populasi dunia
akan mencapai sekitar 11 miliar pada 2100 meskipun proyeksi masa depan jangka
panjang dapat berubah.
Pada 2019, sebuah laporan yang
diterbitkan oleh PBB memperkirakan bahwa tingkat pertumbuhan tahunan populasi
global akan turun menjadi kurang dari 0,1 persen pada 2100 karena penurunan
jumlah anak yang lahir di seluruh dunia.
Selama 50 tahun terakhir, komposisi
penduduk dunia atau jumlah orang dalam berbagai kategori demografis seperti
kebangsaan, etnis dan usia, telah berubah karena sifat pertumbuhan penduduk
yang tidak seragam di seluruh wilayah di dunia.
Populasi di daerah tertentu tumbuh lebih
cepat daripada yang lain karena perbedaan tingkat kesuburan dan kematian, serta
pola migrasi yang berbeda.
Empat tren besar
Secara umum, ahli demografi telah
mengidentifikasi empat "tren besar" demografis yang dapat membantu
menjelaskan perubahan dalam komposisi populasi global.
Dikutip Tribunjogja dari LiveScience,
Senin (1/2/2021), empat tren besar tersebut adalah pertumbuhan populasi secara
keseluruhan, penuaan, peningkatan migrasi internasional dan urbanisasi.
Untuk sebagian besar sejarah manusia,
populasi global tumbuh relatif lambat.
Para ahli demografi sejarah
memperkirakan bahwa sekitar 4 juta orang hidup di Bumi pada 10.000 SM, menurut
Our World in Data.
Jumlah itu tumbuh menjadi sekitar 190
juta orang pada awal milenium pertama.
Populasi terus meningkat sejak saat itu
meskipun mungkin tetap sama atau menurun selama Black Death, ketika Wabah
Bubonic melanda Eropa dan membunuh antara 33 persen dan 55 persen populasi pada
1300-an.
Tingkat pertumbuhan populasi tahunan
rata-rata adalah 0,04 persen per tahun dari 10.000 SM sampai tahun 1700 M,
menurut Our World in Data.
Pada 1800, ada sekitar 1 miliar orang
yang hidup di dunia, berdasarkan sumber yang sama.
Revolusi Industri pada pergantian abad
memacu percepatan laju pertumbuhan populasi global yang berlangsung selama 100
tahun ke depan, yang megakibatkan kelahiran manusia ke dua miliar dunia pada
1927.
Dari 1920 hingga 1950, tingkat
pertumbuhan populasi rata-rata sekitar 1 persen setahun, menurut Our World in
Data.
Pada pertengahan abad itu, kemajuan
dalam kesehatan masyarakat, terutama penemuan antibiotik, meningkatkan harapan
hidup rata-rata, dan jumlah orang di planet ini melonjak.
Lalu, 33 tahun setelah populasi global
mencapai 2 miliar, pada 1960 populasi global mencapai 3 miliar.
Tingkat pertumbuhan selama paruh
terakhir 1960-an mencapai puncak sepanjang masa, rata-rata 2,04 persen setahun,
menurut sebuah penelitian 1998 yang diterbitkan dalam jurnal Medicine &
Global Survival.
Proyeksi
Penelitian telah menunjukkan bahwa ada
korelasi antara standar hidup yang rendah, yang menyertai tingkat kemiskinan
yang lebih tinggi, dan harapan hidup yang lebih rendah.
Selain itu, peristiwa besar seperti
perang, bencana alam, kelaparan, dan pandemi dapat berdampak signifikan
terhadap kematian suatu populasi secara keseluruhan.
Proyeksi populasi berusaha untuk
menunjukkan berapa banyak orang yang akan hidup di planet ini dalam waktu dekat
dan dalam jangka panjang.
Proyeksi populasi global tidak pasti,
mengingat kondisi yang menentukan berapa banyak anak yang akan lahir dan berapa
banyak orang yang akan meninggal dunia terus berubah.
Laporan PBB pada 2019 menemukan bahwa
sembilan negara akan berkontribusi lebih dari setengah dari semua proyeksi
pertumbuhan populasi global pada 2050.
Sembilan negara tersebut adalah India,
Nigeria, Pakistan, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Republik Persatuan
Tanzania, Indonesia, Mesir, dan AS.
Memiliki proyeksi yang akurat dari populasi
global penting untuk memahami bagaimana orang akan menggunakan sumber daya
planet yang terbatas.
Selain itu, memahami distribusi penduduk
sangat penting untuk memahami cara terbaik mengalokasikan sumber daya.
Sekian dan Terimakasih telah membaca
Belum ada Komentar untuk "BERAPA SEBENARNYA JUMLAH MANUSIA DI DUNIA?"
Posting Komentar